Kamis, 07 Februari 2013

WAWANCARA DENGAN PEDAGANG DI TANAH ABANG

Kali ini saya akan menulis hasil wawancara dengan salah satu pedagang di daerah Tanah Abang. Saya menginisialkan pedagang itu dengan inisial "P" dan menginisialkan nama saya dengan inisial "Y". Oh iya saya mewawancarai salah satu pedagang grosir baju - baju muslim maupun gamis.
Y : Permisi bu, saya mendapat tugas untuk mewawancarai salah satu pedagang di Tanah Abang, apakah ibu bersedia saya wawancarai ?
P : oh silahkan mas
Y : Sejak tahun berapa ibu membuka toko di Tanah Abang ini bu ?
P : Saya membuka disini terhitung baru sih mas, ya kira-kira tahun 2011-an saya mulai punya toko disini.
Y : Apa sih bu yang membikin ibu tertarik untuk menyewa toko disini ?
P : Karena tempat ini selalu ramai pengunjung mas, beda dengan tempat - tempat lain yang hanya ramai pada saat weekend atau hari libur.
Y : Kisaran harga baju - baju muslim yang ibu jual disini berapa ya bu ?
P : berkisar antara 100.00 - 300.00 rupiah mas, ya tergantung dari kualitas dan modelnya mas, bahkan ada beberapa baju yang harganya bisa mencapai 500.000 rupiah.
Y : Oh begitu bu, kalau boleh tau berapa ya untung sehari - hari ibu ?
P : Ya ga nentu mas, kalo sedang ramai bisa sampai 1juta - 3juta sehari mas.
Y : Wah sungguh menjanjikan ya bu untungnya
P : Ya itu kan kalau lagi ramai mas, kalau sepi sih ya sedikit untungnya mas.
Y : Ibu disini jualan bajunya grosiran ya bu ? Bisa satuan ga bu ?
P : Iya grosir mas tapi bisa kok satuan, tapi harganya lebih mahal mas kalau satuan bisa beda 50.000 rupiah mas.
Y : Oh begitu ya bu, oh iya bu apakah disini banyak preman yang minta jatah atau semacamnya lah
P : Kadang - kadang ada mas preman - preman yang begitu, katanya sih dia minta duit keamanan.
Y : Terus ibu selalu kasih bu ?
P : Ya mau gimana lagi ya mas wong dia mintanya maksa mas.
Y : Terus tidak ada yang melaporkan bu kepada polisi bu ?
P : Percuma mas toh nanti ada lagi yang muncul seperti itu.
Y : Oh begitu bu, terima kasih ya bu telah bersedia saya wawancarai.
P : sama - sama mas.
Begitulah wawancara saya dengan salah seorang pedagang di Tanah Abang. Dia mengeluhkan adanya preman yang sering minta jatah uang keamanan. Padahal duit itu sebnernya hanya untuk preman itu semata bukan untuk kepentingan keamanan. Demikianlah wawancara saya dengan salah satu pedagang di Tanah Abang.

Foto salah satu toko pedagang yang saya wawancarai.

0 komentar :

Posting Komentar