Kasus tersebut cukup menyita perhatian publik, karena aksi
tersebut ditujukan ke salah satu perusahaan besar, yaitu Sony, atau dalam kasus
ini adalah Sony Pictures.
Pihak Sony sendiri juga tidak tinggal diam dengan adanya
kasus yang menimpa perusahaan mereka, dan secara terbuka Sony juga menerima
uluran tangan dari FBI untuk membantu menemukan dalang aksi peretasan ini. Dan setelah FBI dan Sony meneliti kasus peretasan ini lebih
lanjut, maka FBI yakin dan mengeluarkan pernyataan resmi bahwa dalang dari aksi
peretasan Sony adalah pihak Korea Utara.
Pihak hacker dari Korea Utara tersebut menamakan dirinya
“Guardians of Peace”, dan mereka juga menyatakan bahwa merekalah yang
bertanggungjawab atas aksi peretasan yang dilakukan terhadap Sony.
Pihak Korea Utara sendiri nampaknya menampik hal tersebut,
mereka menyatakan bahwa bukan mereka yang menjadi dalang aksi peretasan Sony.
Tapi ya FBI gak mungkin mengeluarkan pernyataan tanpa adanya bukti yang kuat.
Dan berikut ini adalah kesimpulan dari pernyataan yang dilontarkan oleh FBI.
1. Analisa teknis dari penghapusan data malware yang
digunakan dalam serangan ini sama dengan malware lain yang diketahui FBI adalah
malware dari Korea Utara. Persamaan tersebut dapat dilihat dari persamaan baris
kode, enkripsi alogaritma, metode penghapusan data, dan jaringan yang diserang.
2. FBI juga meneliti “infrastruktur” dalam kasus penyerangan
ini dengan kasus penyerangan cyber lainnya di US yang sebelum-sebelumnya
juga pernah dihubungkan dengan Korea Utara. Contohnya, FBI menemukan sejumlah
alamat IP (Internet Protocol) yang berasal dari Korea Utara dan alamat IP
tersebut “di-kode-paksa” ke dalam data malware yang dihapus pada penyerangan
kali ini.
3. Dan secara terpisah, tools yang digunakan dalam
serangan SPE mempunyai persamaan pada penyerangan cyber pada bulan Maret
tahun lalu, dimana serangan cyber tersebut dilakukan kepada bank-bank dan
kantor berita di Korea Selatan. Tools tersebut juga ternyata buatan Korea
Utara.
Pihak FBI sendiri siap untuk membela setiap perusahaan
Amerika yang diserang, baik itu serangan cyber maupun serangan terhadap
data-data penting perusahaan Amerika. Dan FBI juga menyatakan akan melakukan
kerjasama dengan pihak-pihak terkait lainnya.
Untuk saat ini, peretasan tersebut kemungkinan besar
dilakukan karena latar belakang film yang dibuat Sony, yaitu “The Interview”.
Film tersebut mengisahkan tentang pembunuhan mantan presiden Korea Utara, yaitu
Kim Jong-Un.
0 komentar :
Posting Komentar