TARI PENDET
Kali ini saya akan mengulas tentang salah satu kebudayaan Bangsa Indonesia yang terkenal hingga mancanegara yaitu Tari Pendet. Sebelumnya saya sudah pernah mengulas tentang Tari Saman, salah satu kebudayaan Bangsa Indonesia khususnya di bidang seni tari yang terkenal sampai mancanegara juga seperti halnya tari pendet ini.
A. Sejarah Tari Pendet.
Tari Pendet
adalah sebuah ritual sakral odalan di pura yang disebut mamendet atau
mendet. Prosesi mendet berlangsung setelah pendeta mengumandangkan puja
mantranya dan seusai pementasan topeng sidakarya, teater sakral yang
secara filosofis melegitimasi upacara keagamaan. Hampir setiap pura
besar hingga kecil di Bali disertai dengan aktivitas mamendet. Pada
beberapa pura besar seperti Pura Besakih yang terletak di kaki Gunung
Agung itu biasanya secara khusus menampilkan ritual mamendet dengan tari
Baris Pendet. Tari ini dibawakan secara berpasangan atau secara masal
oleh kaum pria dengan membawakan perlengkapan sesajen dan bunga.
Tari Pendet bercerita tentang turunnya dewi-dewi kahyangan ke bumi. Biasanya Tari Pendet dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh para putri, dan lebih dinamis dari Tari Rejang. Ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman Pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih).
Para penari Pendet berdandan layaknya
para penari upacara keagamaan yang sakral lainnya, dengan memakai
pakaian upacara, masing-masing penari membawa perlengkapan sesajian
persembahan seperti sangku (wadah air suci), kendi, cawan, dan yang
lainnya.
Tari
Pendet diciptakan oleh I Wayan Rindi (1967), maestro tari dari Bali
yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di
pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Pada awal penciptaan, tarian
ini merupakan tari pemujaan yang banyak dipentaskan di Pura, tempat
ibadah umat Hindu di Bali, Indonesia. Gerak Tari ini simbol penyambutan
atas turunnya dewata ke alam dunia. Tetapi, seiring perkembangan zaman,
para seniman Bali mengubah Tari Pendet menjadi “tarian ucapan selamat
datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
B. Gerakan Tari Pendet.
Tari Pendet atau Tari Putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang
yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan
setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci
(pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari
membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya. Berikut saya cantumkan foto - foto dan video Tari Pendet.
C. Kontroversi Tari Pendet.
Tari Pendet pernah menjadi sorotan dan heboh saat tampil di program televisi Enigmatic Malaysia Discovery Channel. Tindakan Malaysia yang mengklaim Tari Pendet sebagai bagian dari budayanya amat disesalkan keluarga Wayan Rindi.
Pada masa hidupnya, Wayan Rindi memang tak berfikir untuk mendaftarkan
temuannya agar tak ditiru negara lain. Selain belum ada lembaga hak
cipta, tari Bali selama ini tidak pernah di patenkan karena kandungan
nilai spiritualnya yang luas dan tidak bisa dimonopoli sebagai ciptaan
manusia atau bangsa tertentu.
Namun
pemerintah Malaysia menyatakan kalau mereka tidak bertanggung jawab
atas iklan tersebut karena dibuat oleh Discovery Channel Singapura
hingga akhirnya Discovery TV melayangkan surat permohonan maaf kepada
kedua negara, dan menyatakan bahwa jaringan televisi itu bertanggung
jawab penuh atas penayangan iklan program tersebut. Meskipun
demikian, insiden penayangan pendet dalam program televisi mengenai
Malaysia ini sempat memicu sentimen Anti-Malaysia di Indonesia.
Itulah
penjelasan mengenai seni tari pendet dari bali, sejarah, dan gerakan
tari pendet. Semoga dapat menambah pengetahuan anda mengenai kebudayaan kebudayaan
di Indonesia khusunya di bidang seni tari. Himbauan saya terhadap rakyat - rakyat bangsa Indonesia khususnya para remaja ayo mari kita lestarikan budaya negri kita tercinta ini, jangan sampai kebudayaan - kebudayaan negara kita di klaim oleh negara - negara lain.